Minggu, 29 April 2012

Bahasa


Bahasa bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik (ilmu bahasa yang tergantung dengan sudut  pandang atau pendekatan).
Bila menjelaskan sistem lomunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga bagian: isyarat, makna, dan sebuah kode yang menghubungkan isyarat dengan maknanya. Kajian bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan dan diinterpretasikan disebut dengan semiotik (teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi). Isyarat dapat dihasilkan dari suara, gestur, huruf atau simbol, bergantung kepada apakah suatu bahasa diucapkan, diisyaratkan atau ditulis, dan semuanya dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata dan kalimat. Pada saat digunakan untuk berkomunikasi sebuah isyarat disandikan dan dikirim oleh pengirim lewat sebuah kanal kepada penerima yang akan menterjemahkannya.
Sekitar 3000-6000 bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang menonjol, tapi bahasa alami dapat juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, sebagai contoh pada bahasa isyarat dan bahasa tulis. Kode dan bentuk lain dari sistem komunikasi artifisial seperti yang digunakan untuk pemograman komputer juga dapat disebut bahasa. Bahasa dalam konteks ini adalah sebuah sistem isyarat untuk enkoding dan dekoding informasi. Kata bahasa Inggris "language" diturunkan secara langsung dari latin lingua, "language, tongue", lewat bahasa Perancis Tua. Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" mengacu pada kemampuan kognitif yang membuat manusia dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.
Definisi bahasa memang kadang sering diburu oleh teman-teman mahasiswa yang sedang mencari referensi mengenai definisi bahasa baik itu dari buku yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Apalagi bagi mereka yang gemar mengawali skripsi mereka dengan mengutip beberapa pendapat mengenai arti bahasa. Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.
Teori fungsional dari tata bahasa menjelaskan struktur tata-bahasa lewat fungsi komunikatifnya, dan memahami struktur tata-bahasa dari bahasa sebagai hasil dari proses adaptif dimana tata-bahasa telah "disesuaikan" untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya. Pandangan bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam kerangka pragmatis, kognitif, dan kerangka interaksional, serta dalam sosial linguistik dan antropologi linguistik. Para teori fungsionalis condong mempelajari tata-bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu dalam proses perubahan saat mereka digunakan oleh para pembicaranya. Pandangan ini menyebabkan kajian tipologi linguistik menjadi penting, karena ia dapat memperlihatkan bahwa proses-proses dari gramatikalisasi condong mengikuti lintasan yang secara terpisah bergantung pada tipologi. Dalam filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. Moore, Paul Grice, John Searle dan J. L. Austin.
Bahasa sebagai sistem komunikasi dikatakan pada dasarnya berbeda dari dan lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada spesies lain dimana ia berdasarkan pada sebuah sistem kompleks dari aturan yang berkaitan dengan simbol dan makna, sehingga menghasilkan sejumlah kemungkinan penyebutan yang tak terbatas dari sejumlah elemen yang terbatas. Bahasa dikatakan berasal sejak hominid pertama kali mulai bekerja sama, mengadopsi sistem komunikasi awal yang berdasarkan pada isyarat ekspresif yang mengikutkan teori dari pikiran dan dibagi secara sengaja. Perkembangan tersebut dikatakan bertepatan dengan meningkatnya volume pada otak, dan banyak ahli bahasa melihat struktur bahasa telah berkembang untuk melayani fungsi komunikatif tertentu.
Bahasa diproses pada otak manusia dalam lokasi yang berbeda, tetapi secara khusus berada di area Broca (area ini berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara, bearda di otak besar bagian kiri) dan area Wernicke (area ini biasanya terletak di otak besar bagian kiri, karena mayoritas manusia memiliki bagian bahasa pada otak kirinya). Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih sekitar umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam  kultur manusia dan, selain digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, ia juga memiliki fungsi sosial dan kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial dan untuk dandanan sosial dan hiburan. Kata "bahasa" juga dapat digunakan untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membuat ia bisa ada, atau sekumpulan penyebutan yang dapat dihasilkan dari aturan tersebut.
Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan sebuah isyarat dengan sebuah makna tertentu. Bahasa lisan dan isyarat memiliki sebuah sistem fonologikal yang mengatur bagaimana suara atau simbol visual digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan sebuah sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digunakan membentuk frasa dan penyebutan. Bahasa tulis menggunakan simbol visual untuk menandakan suara dari bahasa lisan, tetapi ia masih membutuhkan aturan sintaks yang memproduksi makna dari urutan kata-kata.
Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi setiap waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan ciri-ciri mana yang harus dimiliki oleh bahasa pendahulunya untuk perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai keluarga bahasa. Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa, yang mengikutkan bahasa seperti Inggris, Spanyol, Rusia dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese dan lainnya; Bahasa Semitik, yang melingkupi Arab, Amhar dan Hebrew; dan Bahasa Bantu, yang melingkupi Swahili, Zulu, Shona dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika. 40% bahasa di dunia terancam dan ada kemungkinan menjadi punah.
Masih banyak lagi definisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. Setiap batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsep-konsep yang sama, meskipun terdapat perbedaaan. Terlepas dari kemungkinan perbedaan tersebut, dapat disimpulkan. Sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan Shan Wareing dalam bukunya “Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan” bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk menggabungkan unit-unit kecil menjadi unit-unit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi.
Sebagai contoh, kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa. Dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbal secara arbitrer. Lambang, simbol, dan tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa mengandung makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia. Lestarikan “bahasa” untuk generasi penerus bangsa berikutnya agar “bahasa” tidak akan lekang oleh waktu.

Sumber :
www.google.com
id.wikipedia.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar