Bahasa bisa mengacu kepada
kapasitas khusus yang ada pada manusia
untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi
yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem
komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut
dengan linguistik
(ilmu bahasa yang tergantung dengan sudut
pandang atau pendekatan).
Bila
menjelaskan sistem lomunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga
bagian: isyarat, makna,
dan sebuah kode yang menghubungkan isyarat dengan maknanya. Kajian bagaimana isyarat dan makna
digabungkan, digunakan dan diinterpretasikan disebut dengan semiotik
(teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan
simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk
mengomunikasikan informasi). Isyarat dapat dihasilkan dari suara, gestur, huruf
atau simbol, bergantung kepada apakah suatu bahasa diucapkan, diisyaratkan atau
ditulis, dan semuanya dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata
dan kalimat. Pada saat digunakan untuk berkomunikasi sebuah isyarat disandikan
dan dikirim oleh pengirim lewat sebuah kanal kepada penerima yang akan menterjemahkannya.
Sekitar
3000-6000 bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang
menonjol, tapi bahasa alami dapat juga berdasarkan
visual daripada rangsangan pendengaran, sebagai contoh pada bahasa isyarat dan bahasa tulis. Kode dan bentuk lain dari sistem komunikasi artifisial seperti yang digunakan untuk pemograman komputer juga dapat disebut bahasa. Bahasa dalam konteks ini
adalah sebuah sistem isyarat untuk enkoding dan dekoding informasi.
Kata bahasa Inggris "language" diturunkan secara langsung dari latin
lingua, "language, tongue", lewat bahasa Perancis Tua.
Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" mengacu pada kemampuan kognitif yang membuat manusia dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang
kompleks.
Definisi bahasa memang kadang sering
diburu oleh teman-teman mahasiswa yang sedang mencari referensi mengenai definisi bahasa baik itu dari buku yang berbahasa
Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Apalagi bagi mereka yang gemar
mengawali skripsi mereka dengan mengutip beberapa pendapat mengenai arti
bahasa.
Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat
manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa
dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri
dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.
Teori fungsional dari tata bahasa menjelaskan struktur tata-bahasa
lewat fungsi komunikatifnya, dan memahami struktur tata-bahasa dari bahasa
sebagai hasil dari proses adaptif dimana tata-bahasa telah
"disesuaikan" untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya.
Pandangan bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam kerangka pragmatis, kognitif,
dan kerangka interaksional, serta dalam sosial linguistik
dan antropologi linguistik. Para teori fungsionalis condong mempelajari
tata-bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu
dalam proses perubahan saat mereka digunakan oleh para pembicaranya. Pandangan
ini menyebabkan kajian tipologi linguistik
menjadi penting, karena ia dapat memperlihatkan bahwa proses-proses dari gramatikalisasi condong mengikuti lintasan yang secara terpisah bergantung pada tipologi. Dalam
filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. Moore, Paul Grice, John Searle dan J. L. Austin.
Bahasa
sebagai sistem komunikasi dikatakan pada dasarnya berbeda dari dan lebih tinggi
tingkat kerumitannya daripada spesies lain dimana ia berdasarkan pada sebuah
sistem kompleks dari aturan yang berkaitan dengan simbol dan makna, sehingga
menghasilkan sejumlah kemungkinan penyebutan yang tak terbatas dari sejumlah
elemen yang terbatas. Bahasa dikatakan berasal sejak hominid pertama kali mulai
bekerja sama, mengadopsi sistem komunikasi awal yang berdasarkan pada isyarat
ekspresif yang mengikutkan teori dari pikiran dan dibagi secara sengaja. Perkembangan tersebut dikatakan bertepatan dengan
meningkatnya volume pada otak, dan banyak ahli bahasa melihat struktur bahasa
telah berkembang untuk melayani fungsi komunikatif tertentu.
Bahasa diproses pada otak manusia dalam lokasi yang berbeda, tetapi secara khusus berada di area Broca (area ini berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara,
bearda di otak besar bagian kiri) dan area Wernicke
(area ini biasanya terletak di otak besar bagian kiri, karena mayoritas manusia
memiliki bagian bahasa pada otak kirinya). Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat
berbicara secara fasih sekitar umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar
dalam kultur
manusia dan, selain digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, ia
juga memiliki fungsi sosial dan kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial
dan untuk dandanan sosial dan hiburan.
Kata "bahasa" juga dapat digunakan untuk menjelaskan sekumpulan
aturan yang membuat ia bisa ada, atau sekumpulan penyebutan yang dapat
dihasilkan dari aturan tersebut.
Semua
bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan sebuah isyarat dengan sebuah makna tertentu. Bahasa lisan dan isyarat memiliki sebuah sistem fonologikal yang mengatur bagaimana suara atau simbol visual digunakan untuk membentuk
urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem,
dan sebuah sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem
digunakan membentuk frasa dan penyebutan. Bahasa tulis menggunakan simbol
visual untuk menandakan suara dari bahasa lisan, tetapi ia masih membutuhkan
aturan sintaks yang memproduksi makna dari urutan kata-kata.
Bahasa-bahasa
berubah
dan bervariasi setiap waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang
dengan membandingkan
bahasa modern untuk menentukan ciri-ciri mana yang harus dimiliki oleh bahasa
pendahulunya untuk perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang
diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai keluarga
bahasa. Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong
pada keluarga Indo-Eropa, yang mengikutkan bahasa seperti Inggris,
Spanyol,
Rusia
dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet,
yang melingkupi Bahasa Mandarin,
Cantonese
dan lainnya; Bahasa
Semitik, yang melingkupi Arab,
Amhar
dan Hebrew; dan Bahasa Bantu,
yang melingkupi Swahili,
Zulu,
Shona
dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika.
40% bahasa di dunia terancam dan ada kemungkinan menjadi punah.
Masih
banyak lagi definisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa.
Setiap batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsep-konsep
yang sama, meskipun terdapat perbedaaan. Terlepas dari kemungkinan perbedaan
tersebut, dapat disimpulkan. Sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan Shan
Wareing dalam bukunya “Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan” bahwa salah satu cara
dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk
menggabungkan unit-unit kecil menjadi unit-unit yang lebih besar dengan tujuan
komunikasi.
Sebagai
contoh, kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir
leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir
leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa,
sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa. Dengan demikian bahasa
merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbal secara arbitrer. Lambang,
simbol, dan tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa mengandung makna yang
berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia. Lestarikan
“bahasa” untuk generasi penerus bangsa berikutnya agar “bahasa” tidak akan
lekang oleh waktu.
Sumber :
www.google.com
id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar